GoLiput

Audiensi FEMA IPB dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI

Dekan dan para pimpinan di lingkungan FEMA IPB bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI. Rabu, (22/1/2025). Foto: YMT/Perdes

Perdes.id, Jakarta – Sejumlah pimpinan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University mengadakan audiensi dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Dr. Wihaji, di Jakarta pada Rabu (22/1/2025). Agenda ini bertujuan untuk menginisiasi kolaborasi dalam mensinergikan program-program Kementerian dengan kegiatan di berbagai departemen yang berada di lingkungan FEMA IPB.

Menteri Wihaji menyampaikan pentingnya membangun basis data kependudukan yang terintegrasi dan dapat diandalkan. “Kita perlu memiliki satu basis data yang jelas, termasuk data kependudukan yang terkonsolidasi dalam Satu Data Indonesia. Saat ini, saya telah menginstruksikan identifikasi proporsi umur penduduk, mulai dari usia satu tahun hingga 74 tahun,” ungkapnya.

Ia menambahkan, data yang teridentifikasi dengan baik akan membantu perencanaan pembangunan jangka panjang, terutama dalam bidang pendidikan.

“Jika data ini tersedia, kita bisa merencanakan kebutuhan SD, SMP, dan SMA hingga lima tahun ke depan. Hal yang paling penting adalah memastikan data untuk siswa kelas dua SMA, sehingga kita dapat memetakan apakah mereka akan melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja,” jelasnya.

Dalam audiensi tersebut, Menteri Wihaji juga menekankan perlunya pendekatan sistematis dalam pengumpulan data. “Selama ini, kita masih mengandalkan mekanisme marketing yang alamiah. Dengan data yang terstruktur, kita bisa bekerja lebih efektif,” tuturnya di hadapan para pimpinan FEMA IPB.

Dekan FEMA IPB, Prof. Sofyan Sjaf, menyatakan bahwa FEMA IPB telah melaksanakan inisiatif serupa di 16 provinsi, 30 kabupaten/kota, dan 1.500 desa di Indonesia melalui program Data Desa Presisi (DDP).

“Poin penting dari inisiatif ini adalah inovasi dalam metodologi pengumpulan data. Saat ini, DDP dapat memberikan data yang terperinci hingga ke koordinat spasialnya,” ujar Prof. Sofyan yang akrab disapa Bang Dekan.

Lebih lanjut, Prof. Sofyan menjelaskan bagaimana sistem DDP mampu secara otomatis memperbarui data populasi berdasarkan usia penduduk setiap tahunnya.

“Dengan sistem ini, kita dapat memantau perkembangan populasi secara real-time. Bahkan, data DDP telah kami presentasikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang juga membutuhkan data pemuda untuk perencanaan kebijakan mereka,” paparnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui sinergi antara akademisi dan pemerintah.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Prof. Dodik Briawan (Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama, dan Pengembangan), Prof. Katrin (Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB), Prof. Anna Fatchiya (Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB), dan Dr. Tin Herawati (Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen). Dari pihak Kementerian, hadir Triaka (Staf Khusus Menteri) dan Nopian (Deputi Kementerian).