Perdes. id, Tenggarong- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan acara serah terima hasil pemetaan spasial dalam rangka membangun Data Desa Presisi (DDP) tahun 2024. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan tata kelola desa berbasis data yang akurat dan terpercaya. Kegiatan serah terima digelar di Hotel Grand Fatma, Tenggarong Kabupaten Kukar yang dihadiri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar, Camat, para Kepala-Kepala Desa serta pihak IPB University. Senin, 30/12/2024
Akhmad Taufik Hidayat, S.IP., MM, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kab. Kutai Kartanegara mewakili sambutan Bupati Kutai Kartanegara, mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap pelaksanaan data desa presisi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada IPB University, khususnya kepada Prof. Dr. Sofyan Sjaf beserta Tim Laboratorium Data Desa Presisi. Kerja keras, dedikasi, dan inovasi yang telah ditunjukkan melalui kegiatan ini adalah sebuah langkah besar yang patut kita jadikan contoh,”Ungkapnya saat memberikan sambutan mewakili Bupati.
Lebih lanjut, menurutnya DDP ini tidak hanya membawa kemajuan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan desa-desa di Kutai Kartanegara.
“DDP hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Dengan output berupa database desa, monografi desa, dan peta-peta tematik, kita kini memiliki alat strategis yang akan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,”Tandasnya
Akhmad Taufik juga berharap kerjasama dengan IPB University, ini terus berlanjut dan bahkan diperluas. “Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang telah kita mulai,” Harapnya
Sementara itu, Arianto, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kutai Kartanegara, mengatakan melalui Data Desa Presisi, kita tidak hanya mendapatkan data yang akurat, tetapi juga mengedepankan proses yang melibatkan masyarakat secara langsung.
“Dengan cara ini, masyarakat desa tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan yang aktif berpartisipasi dalam menentukan arah masa depan mereka sendiri. Prinsip inklusivitas ini adalah landasan yang memperkuat keberlanjutan pembangunan,” Katanya
Kegiatan pemetaan spasial yang telah dilakukan di 60 desa ini bukan sekadar pengumpulan data geografis. Ini adalah langkah awal yang strategis untuk mendukung perencanaan berbasis bukti.
“Dengan data ini, kita dapat memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar menjawab kebutuhan spesifik setiap desa,” Tegasnya
Pada kesempatan yang sama, dalam laporannya, Ketua Tim, Dr. Megawati Simanjuntak, SP, M.S., menjelaskan capaian kegiatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk desa-desa di Kutai Kartanegara. Dekan FEMA IPB University sekaligus penggagas Data Desa Presisi, Prof. Dr. Sofyan Sjaf, M.Si., dan Ketua Majelis Wali Amanat IPB University, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS., turut memberikan sambutan yang menggarisbawahi pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat desa.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan output hasil pemetaan kepada perwakilan dari lima desa, yaitu Loa Pari, Kersik, Semayang, Genting Tanah, dan Ritan Baru. Seremoni ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta penutupan yang mencerminkan harapan besar akan keberlanjutan program DDP untuk tahun-tahun mendatang.
Dengan data yang lebih presisi, diharapkan pembangunan desa di Kutai Kartanegara dapat berjalan lebih terarah, efektif, dan sesuai kebutuhan masyarakat.