.
Opini

Semangat Kartini di Era Modern Perempuan Indonesia Terus Menginspirasi

×

Semangat Kartini di Era Modern Perempuan Indonesia Terus Menginspirasi

Sebarkan artikel ini
Syaidah, Aktivis perempuan
.

Penulis: Syaidah, Aktivis perempuan

GOLIPUT.ID – 21 April 1879 merupakan hari bersejarah Di mana telah lahir di bumi hindia-Belanda saat itu perempuan hebat berasal dari pulau Jawa yang mampu mengguncang seluruh dunia dengan tulisan-tulisannya. Hari ini tepat pada tanggal 21 April 2025 kita merayakan dan membangun semangat perjuangan untuk tetap berada pada garis perlawanan, melawan setiap ketimpangan yang terjadi di era modern dan perempuan indonesia harus tetap menginspirasi melalui karya-karyanya.

Dalam peringatan hari Kartini yang sakral ini kita sebagai perempuan telah menghadapi berbagai macam tantangan dalam hidup di negara yang cukup patriarki, dimana perempuan masih dianggap sebagai strata kedua di muka bumi ini, sehingga masih banyak sekali bentuk penindasan oleh beberapa dan sekelompok orang tertentu, juga termasuk sering kali perempuan hanya di jadikan objek seksual semata, bahkan perempuan selalu di bebankan dengan keraguan-keraguan yang tak mendasar.

Melalui semangat perjuangan Kartini, hari ini kita perempuan Indonesia sudah sangat leluasa untuk menempuh pendidikan yang layak tanpa harus melalui budaya pingit di usia dini. Namun pasalnya pendidikan yang sangat di perjuangkan oleh Kartini hari ini telah di nodai oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan bukan hanya masalah satu perempuan tetapi merupakan masalah semua orang. Inilah saat nya untuk menghentikan dan melawan siklus kekuatan dan membangun budaya yang menghargai setiap individu, tanpa harus memandang jenis kelamin.

Kita tidak boleh lupa bahwa derap perjuangan Kartini bukanlah akhir dari perjalanan. Melainkan permulaan dari suara yang di bungkam, keadilan yang ringkih dan kebebasan yang masih harus diperjuangkan.

Mari bangun dunia pendidikan menjadi ruang aman untuk kita semua, menimba ilmu tanpa di hantui rasa trauma yang membelenggu.

Terkait:  Menjaga Warisan Leluhur: Struktur Sosial dan Budaya di Kasepuhan Gelar Alam, Sukabumi

Mengutip salah satu surat Kartini yang dikirimkan kepada nyonya Abendon pada tahun 1990: “kita dapat menjadi manusia seutuhnya tanpa berhenti menjadi perempuan seutuhnya”. Secarik surat ini sangat bermakna bahwa perempuan bukan manusia yang pantas untuk di tindas.

Jadi pada hari Kartini ini, mari kita saling berpegangan tangan untuk melawan segala bentuk penindasan yang terjadi, dan berjanji untuk menjadi Kartini-Kartini masa kini. Mari berani untuk bicara, bertindak dan menginspirasi serta menjadi penggerak perubahan untuk bangsa yang lebih baik, sebagaimana yang dikatakan bahwa perempuan merupakan rahim dari sebuah peradaban yang maju, maka begitu pula pada masa Kartini, kita semua adalah pahlawan dalam perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan.(*)

.
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *