.
BeritaDaerah

Temui Gubernur, Aliansi Penambang Butuh Solusi Konkret Soal Nasib Ribuan Penambang dengan PT. Gorontalo Mineral

×

Temui Gubernur, Aliansi Penambang Butuh Solusi Konkret Soal Nasib Ribuan Penambang dengan PT. Gorontalo Mineral

Sebarkan artikel ini
Aliansi Penambang Suwawa usai bertemu Gubernur Gorontalo bahad nasib ribuan penambang.
.

GOLIPUT.ID, Gorontalo — Bupati Bone Bolango Ismet Mile dan sejumlah perwakilan dari Aliansi Penambang Suwawa menemui Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, di rumah Jabatan Gubernur, Sabtu(12/07).

Kedatangan Bupati Bone Bolango serta aliansi penambang ini tak lain menyampaikan aspirasi yang sampai saat ini masih menunggu kejelasan <span;>nasib ribuan penambang dengan PT. Gorontalo Mineral,

Para penambang khawatir, para penambang ini nantinya tidak diberi ruang dalam melakukan aktivitas di wilayah Suwawa jika nantinya PT. Gorontalo Mineral mulai beroperasi.

Koordinator Aliansi Penambang, Isman Biga, menyatakan bahwa kehadiran mereka bukan untuk menolak aktivitas PT. GM, melainkan mencari jalan tengah agar para penambang lokal tetap bisa bekerja berdampingan dengan pihak perusahaan.

“Yang kami sampaikan ke Pak Gubernur adalah harapan agar tidak ada diskriminasi. Penambang rakyat tetap bisa bekerja, dan PT. Gorontalo Mineral juga bisa menjalankan rencana eksploitasinya. Harus ada ruang untuk semua pihak,” ucap Isman.

Isman juga menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, PT. GM akan mulai melakukan kegiatan eksplorasi besar di tahun 2026, khususnya di lokasi lubang 1, 3, dan 9. Menurutnya, saat ini pihak perusahaan tengah mengosongkan lokasi tersebut.

Aliansi Penambang pun mendorong agar Pemprov Gorontalo kembali mengatur pertemuan dengan Kementerian ESDM agar ada kejelasan hukum dan kebijakan yang adil terhadap keberadaan para penambang.

Sementara itu, Ketua Aliansi Penambang, Halid Tangahu, menambahkan bahwa konflik pertambangan yang tengah terjadi seharusnya tidak membuat masyarakat penambang menjadi korban. Ia menyoroti proses hukum yang masih berjalan di PTUN terhadap enam institusi termasuk PT. GM, dan mengkhawatirkan dampaknya terhadap ribuan penambang yang dianggap ilegal.

“Kami tidak ingin nasib penambang dikorbankan karena gugatan. Kalau nanti ada putusan yang mewajibkan penambang turun, bagaimana nasib mereka? Kami ingin berdampingan, bukan saling menghalangi,” ujar Halid.

Terkait:  Biaya Tiket Murah, Ratusan Penumpang Tujuan Sulteng-Malut Gunakan Kapal Sabuk Nusantara 76

Ia menegaskan bahwa para penambang lokal terbuka untuk kerja sama dengan perusahaan, namun mereka berharap tidak dipinggirkan dalam proses legalisasi dan pengelolaan tambang ke depan.

Sejumlah tokoh penambang dan pendamping turut hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Dirham Sabubu (Dude), Iwan Hulukati, Yakub Tangahu, Iwan Lakadjo, Aten Samadi, Niko Ilahude (pendamping), Tamin Adju, dan Andi Alam Taha.

.
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *