GOLIPUT.ID, Bogor- IPB University kembali mengukuhkan komitmennya dalam penguatan kapasitas aparatur desa melalui wisuda Sekolah Pemerintah Desa (SPD) Angkatan V, Selasa (23/12), di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga. Sebanyak 210 aparat desa terdiri dari Kepala Desa, Operator Spasial dan Operator Sosial di Kabupaten Bogor, resmi diwisuda.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mendorong transformasi tata kelola desa berbasis data, kolaborasi, dan inovasi.
Seremoni wisuda dihadiri tokoh-tokoh strategis, baik dari internal IPB University maupun pemerintah. Hadir Rektor IPB University Dr. Alim Setiawan Slamet, jajaran wakil rektor, serta Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) sekaligus penggagas SPD, Prof. Sofyan Sjaf. Dari unsur eksternal, tampak Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Prof. Akmal Malik dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Hadijana, M.Si.
“SPD lahir dari gagasan kecil yang kini direkognisi oleh pemerintah daerah. IPB hadir untuk memberikan pendampingan dan transfer pengetahuan agar desa lebih kuat,” ujar Prof. Sofyan Sjaf.
Ia menambahkan, SPD membawa manfaat nyata seperti peningkatan kapasitas aparat desa, pemahaman perencanaan berbasis data, penguatan kolaborasi, pengakuan kompetensi, dan pendampingan tenaga ahli. Ke depan, SPD akan fokus pada percepatan pembangunan desa melalui aksi kolektif, pelaksanaan Dana Desa Produktif (DDP), dan dukungan terhadap indikator kinerja RPJMD.
Rektor IPB University, Dr. Alim Setiawan Slamet, menekankan peran desa sebagai pondasi pembangunan bangsa. “Penguatan kapasitas SDM pemerintah desa sangat penting agar pembangunan berjalan baik. Kolaborasi IPB dan pemerintah desa harus menjadi akselerator kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Ia berharap lulusan SPD mampu menjadi pemimpin lokal yang menggerakkan perubahan di tingkat desa.
Sementara itu, Prof. Akmal Malik mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir birokrasi. Menurutnya, mindset baru ini akan menentukan keberhasilan pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Tidak mungkin ada kebijakan publik yang baik tanpa data yang baik. Dana Desa harus digunakan secara produktif berbasis potensi masing-masing desa,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala DPMD Kab. Bogor, Hadijana yang mewakili Bupati Kabupaten Bogor, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya SPD di lingkungan Kabupaten Bogor yang telah mencapai angkatan V.
“Desa diberikan kewenangan besar dan dukungan anggaran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, DBHP, dan Bantuan Keuangan. Karena itu, maka Kepala Desa dan perangkat desa harus menjadi teladan dan mampu melaksanakan good governance,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pasca pembelajaran SPD, masing-masing Pemdes diharapkan dapat menjalankan pembangunan berkelanjutan berbasis data.
Diketahui, SPD IPB University berawal dari tahun 2021. Hingga saat ini, SPD telah menghasilkan lima angkatan. Total peserta didik SPD hingga tahun 2025 berjumlah 870 orang yang berasal dari 290 desa di Kabupaten Bogor. Para peserta didik SPD adalah perwakilan Desa yang terdiri dari Kepala Desa dan dua orang perangkat desa.

.











