GOLIPUT.ID – Sheptiani Ruamaningtias, seorang pemudi asal Gorontalo, baru-baru ini menginspirasi dunia dengan keberhasilannya mewakili Indonesia dalam seminar internasional di Fukuyama, Jepang. Seminar yang bertajuk ‘Innovative Education and Learning Resource’ ini menjadi panggung bagi Sheptiani untuk mempresentasikan hasil penelitiannya tentang representasi gender dalam sastra anak.
“Saya ingin mendorong terciptanya karya sastra anak yang lebih inklusif dan tidak bias gender,” ujar Sheptiani.
“Penting bagi anak-anak untuk membaca cerita yang menampilkan karakter perempuan dan laki-laki dengan peran dan kekuatan yang setara,” lanjutnya.
Dengan judul penelitian ‘Exploring Gender Representation in Children’s Literature: A Systematic Literature Review on Educational Impact’, Sheptiani menyoroti bagaimana karakter laki-laki dan perempuan digambarkan dalam sastra anak. Ia menemukan bahwa masih banyak karya sastra anak yang menampilkan bias gender, dengan karakter laki-laki sering digambarkan sebagai tokoh utama dan kuat, sementara karakter perempuan cenderung diidentikkan dengan sifat lemah lembut dan peran domestik.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk menciptakan kesetaraan gender dalam sastra anak,” tambah Sheptiani.
Sheptiani tidak hanya berbicara tentang kesetaraan gender di seminar internasional, tetapi juga menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Gorontalo dengan mengenakan jas kerawang yang mendapat apresiasi dari peserta konferensi.
“Saya ingin menunjukkan bahwa budaya Gorontalo juga memiliki nilai-nilai yang universal,” ujar Sheptiani.
Selain berprestasi di kancah internasional, Sheptiani juga telah menulis dan menerbitkan beberapa buku cerita anak, antara lain Aha Ada Ekorku!, Monster Langge, dan Moliye si Hulango Cilik. Buku-buku ini tidak hanya menceritakan kisah-kisah menarik bagi anak-anak, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan yang penting bagi perkembangan anak.
“Saya berharap buku-buku saya dapat menginspirasi anak-anak untuk berani bermimpi dan mengejar impian mereka,” pungkasnya.
Kisah Sheptiani membuktikan bahwa pemuda Indonesia memiliki potensi besar untuk berprestasi di kancah internasional. Dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk membuat perbedaan, Sheptiani menginspirasi generasi muda Gorontalo untuk terus mengejar impian mereka dan membangun masa depan yang lebih baik.