GOLIPUT.ID, Gorontalo Utara — Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, resmi membuka Festival Budaya dan Kemah Bhakti Pemuda Pelopor Kecamatan Atinggola, Sabtu (25/10/2025), di Lapangan Desa Tombulilato. Kegiatan tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah, para Asisten, pimpinan OPD, Camat Atinggola, serta kepala desa se-kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati Thariq menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda pemuda, tetapi sebuah langkah besar dalam menggerakkan energi positif pembangunan di Gorontalo Utara. “Ini bukan langkah kecil, ini langkah besar untuk menuju yang lebih besar lagi. Tidak mudah melaksanakan kegiatan seperti ini tanpa sinergitas semua pihak,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan mengenai banyaknya agenda daerah di tengah efisiensi anggaran, Thariq menekankan bahwa kekuatan Gorontalo Utara terletak pada kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut unsur Berdaya Sinergi dalam visi “Gorut Ber-Cahaya” menjadi fondasi utama pemda meski menghadapi pemotongan anggaran hingga 19,5 persen. “Dengan sinergi, kegiatan seperti ini tetap bisa berjalan,” jelasnya.
Bupati turut membagikan pengalaman menghadiri beberapa agenda besar dalam satu hari, mulai dari Wisata Lansia Surga Kasih Sayang, Apel Pra-Festival Mandi Safar, hingga Pekan Raya UMKM Kopdes Bumdesma 2026. Dalam suasana santai, ia juga memberikan dukungan spontan kepada panitia Kemah Bhakti sebagai bentuk apresiasi.
Program Pemuda Pelopor Surga Kasih Sayang (SKS) menjadi salah satu fokus utama Bupati, yang menekankan penguatan keluarga melalui tiga pilar: makan bersama keluarga, berbagi cerita di rumah, dan wisata keluarga. Ia mendorong peserta mengunggah video kreatif kegiatan mereka ke media sosial, dengan bonus bagi konten dengan interaksi tertinggi.
Bupati Thariq juga menyoroti pentingnya memperkuat Gerakan Agro Mo Pomulo, termasuk penanaman pohon aren untuk mendukung produk gula merah unggulan Atinggola, Pohanga No Atinggola, yang telah memiliki indikator geografis. Ia menegaskan bahwa mulai tahun depan desa-desa paling aktif dalam penanaman pohon, menjaga kebersihan desa, dan mengembangkan program unggulan berpeluang memperoleh tambahan ADD hingga Rp100 juta.
Selain itu, Festival Budaya dan Kemah Bhakti Atinggola disebut sebagai awal dari rangkaian kegiatan besar berikutnya, termasuk Festival Mandi Safar dan Pekan Raya UMKM Kopdes Bumdesma 2026 di Pantai Minanga. “Kita akan launching Tarian Jin pertama di dunia, dan itu hanya ada di Atinggola,” ungkap Thariq dengan penuh antusias.
Di akhir sambutan, Bupati mengajak masyarakat menjaga semangat kolaborasi dan terus berinovasi. “Keterbatasan bukan penghalang untuk berbuat besar. Dari Atinggola, kita buktikan Gorontalo Utara mampu bersinar lebih terang,” tutupnya.
Kegiatan kemudian dibuka secara resmi melalui pemukulan kentong oleh Bupati bersama Camat Atinggola, menandai dimulainya rangkaian acara selama tiga hari.