.
DaerahGorontalo Utara

Efisiensi Optimis, Bupati Thariq Dorong Ekonomi Produktif Desa Lewat G2-10 Plus & Pengembangan Gula Aren

×

Efisiensi Optimis, Bupati Thariq Dorong Ekonomi Produktif Desa Lewat G2-10 Plus & Pengembangan Gula Aren

Sebarkan artikel ini
.

GOLIPUT.ID, Gorontalo Utara — Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu kembali menegaskan arah pembangunan daerah yang fokus pada penguatan ekonomi produktif berbasis desa. Hal ini disampaikan dalam pembahasan strategis terkait hasil penelitian dan langkah peningkatan kapasitas produksi gula aren yang berlangsung di Graha An-Bril Kwandang, Kamis (23/10/2025).

Pertemuan tersebut menghadirkan unsur pemerintah daerah, akademisi, serta pelaku UMKM sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Dalam kesempatan itu, Bupati Thariq memperkenalkan konsep pembangunan yang ia sebut sebagai “Efisiensi Optimis”, yaitu strategi memaksimalkan anggaran yang terbatas untuk menghasilkan gerakan ekonomi produktif di tingkat desa.

HUT 80 RI

“Di tengah keterbatasan anggaran, kita harus tetap produktif dan optimis. Anggaran tidak hanya untuk konsumsi, tapi harus menjadi investasi yang berputar di masyarakat,” tegas Bupati Thariq.

Salah satu program unggulan yang terus didorong adalah Gerakan G2-10 Plus (Gerakan 2 kambing, 10 ayam, plus usaha kolaboratif sapi). Program ini tidak lagi berbasis pada hibah konsumtif, tetapi dirancang sebagai skema investasi produktif melalui mekanisme bagi hasil. Bupati Thariq menjelaskan bahwa banyak pihak, mulai dari pegawai hingga akademisi, kini dapat berinvestasi langsung melalui BUMDes.

“Mindset bantuan harus berubah. Yang diberikan pemerintah itu bukan sekadar hibah, tapi investasi yang menghasilkan. Ada pegawai dan dosen yang menanam saham kambing dan ayam di BUMDes,” ujarnya.

Dukungan perguruan tinggi seperti Universitas Bina Mandiri dan Universitas Ichsan Gorontalo turut memperkuat ekosistem investasi produktif tersebut, sejalan dengan konsep ekonomi hijau dan ekonomi berkelanjutan.

Selain menggerakkan sektor peternakan, Pemkab Gorontalo Utara juga fokus pada pengembangan gula aren sebagai komoditas unggulan baru. Setiap desa diwajibkan menanam antara 50 hingga 100 pohon aren untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan bahan baku lokal, yang ditunjang dengan insentif dari Anggaran Dana Desa (ADD).

Terkait:  Dukung Program Ketahanan Pangan, Polres Bone Bolango Dampingi Warga Manfaatkan Lahan Jadi Produktif

Kolaborasi riset dengan akademisi, khususnya dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Ichsan Gorut, juga diperkuat untuk mendorong inovasi produk seperti gula semut dan olahan UMKM lainnya. “Penelitian kampus harus terhubung dengan praktik ekonomi di desa. Kita sedang membangun ekonomi mandiri yang berlandaskan nilai religius,” kata Thariq.

Untuk mengatasi kendala modal dan akses pemasaran UMKM, pemerintah daerah tengah menyiapkan penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai motor penampung hasil produksi desa. BUMD akan membeli langsung produk UMKM sehingga pelaku usaha memiliki modal berputar yang stabil. Seleksi direksi BUMD pun melibatkan akademisi dari UNG untuk memastikan kualitas tata kelola.

Menutup penyampaiannya, Bupati Thariq menegaskan bahwa seluruh arah kebijakan ini bertujuan membangun gerakan ekonomi produktif yang tumbuh dari desa dan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia berharap hasil penelitian gula aren dapat segera diterapkan sebagai langkah nyata menuju kemandirian ekonomi Gorontalo Utara.

.
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *