GOLIPUT.ID, Jakarta – Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University memaparkan laporan akhir kegiatan Survei Potensi Komoditas Unggulan untuk Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat di 45 Kawasan Transmigrasi Prioritas Nasional. Kegiatan ini digelar pada Jumat, 19 Desember 2025, bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan potensi ekonomi kawasan yang lebih komprehensif.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Kementerian Transmigrasi RI, serta tim FEMA IPB University.
Kegiatan pemaparan laporan akhir ini menjadi puncak dari rangkaian survei lapangan yang dilakukan oleh tim FEMA IPB University di berbagai kawasan transmigrasi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam pemaparannya, Prof. Megawati Simanjuntak, Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FEMA IPB University sekaligus ketua tim menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan keragaman potensi komoditas unggulan di tiap kawasan transmigrasi
“Di 45 kawasan transmigrasi terdapat keragaman komoditas unggulan baik di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, maupun sektor ekonomi berbasis sumber daya lokal lainnya,” paparnya
Lebih jauh, Prof Mega juga menyoroti aspek kondisi sosial, kelembagaan ekonomi masyarakat, kesiapan infrastruktur pendukung, alur rantai pasok, peluang investasi, serta pendapatan perkapita. Lebih lanjut, ia mengatakan kapasitas masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pengembangan kawasan transmigrasi.
Sementara itu, Hidanafie Ashriyati, Direktur Perencanaan Teknis Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Transmigrasi RI, menegaskan bahwa program transmigrasi saat ini mengalami transformasi yang sangat mendasar. Artinya, transmigrasi tidak lagi dipandang semata sebagai perpindahan penduduk tetapi strategi pembangunan kawasan.
“Saat ini transmigrasi sebagai strategi pembangunan kawasan yang menempatkan potensi ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat” ungkapnya
Lebih lanjut, kata Hidanafie, dalam konteks tersebut perencanaan teknis pengembangan ekonomi kawasan menjadi sangat krusial khususnya dalam memastikan setiap intervensi pembangunan berbasis pada potensi nyata dan kebutuhan ril masyarakat di kawasan transmigrasi.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan teknis pengembangan kawasan transmigrasi yang lebih terarah dan terukur,” tutupnya
Dalam kesempatan yang sama, Nirwan Ahmad Helmi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi FEMA IPB University dalam menyediakan data dan analisis yang komprehensif. Hasil survei ini dinilai dapat menjadi rujukan penting dalam penyusunan pembangunan kawasan transmigrasi.
“Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi rujukan penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya

.











