GOLIPUT.ID, Bone Bolango – Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, kini kembali memiliki website resmi yang diluncurkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) pada Kamis (4/9/2025).
Peluncuran website ini menjadi bagian dari rangkaian sosialisasi program kerja inti mereka yang bertema “Inovasi Pengembangan Ekonomi Desa Melalui Digitalisasi Berbasis Potensi Lokal Masyarakat Desa Lompotoo,” di Gedung PKBM Desa Lompotoo.
Di dalam website tersebut tersedia profil pemerintahan, data kependudukan, serta alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Selain itu, website menyediakan halaman khusus bagi produk UMKM, promosi wisata, serta peta digital desa yang memudahkan warga maupun pengunjung untuk mengakses informasi penting.
Menurut narasumber, Syamsul B. Biki, S.E., M.S.M., digitalisasi menjadi kunci strategis bagi masyarakat Desa Lompotoo untuk memperluas pasar, menjaga kualitas produk, serta mendorong peningkatan kesejahteraan warga.
“Digitalisasi ini menjadi kunci untuk memperluas pasar, menjaga kualitas, dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Lompotoo,” kata Syamsul, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Camat Suwawa Tengah, Noldin Biga, S.IP., Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Melan Angriani Asnawi, S.Pd., M.Si., narasumber Syamsul B. Biki, S.E., M.S.M., Kepala Desa Marto Hadju, perangkat desa, pelaku UMKM, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Camat Suwawa Tengah, Noldin Biga, S.IP., menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam pengurusan surat izin usaha. Menurutnya, sosialisasi yang digelar dapat memotivasi warga Desa Lompotoo untuk mengurus izin usaha secara rutin, bukan hanya saat membutuhkan bantuan, sehingga kewajiban yang seharusnya dilakukan sejak awal tidak lagi hanya bersifat formalitas.
“Dengan adanya sosialisasi demikian lebih memotivasi seluruh masyarakat Desa Lompotoo dalam hal membuat surat izin usaha, mengingat masyarakat ketika membuat surat izin usaha hanya pada saat akan mendapat bantuan saja. Sehingga hal-hal yang menjadi kewajiban di awal telah beda tujuannya,” ujarnya.
Selain meresmikan website, mahasiswa KKN yang terdiri dari 14 orang itu juga menggelar sosialisasi dengan pendekatan praktis kepada masyarakat. Mereka mendemonstrasikan cara membangun identitas usaha melalui pembuatan logo, menata tampilan feed Instagram, menulis caption persuasif, hingga melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok untuk berjualan.
Pengabdian Mahasiswa KKN UNG di Desa Lompotoo akan berlangsung selama 45 hari. Hingga kini, mahasiswa telah menjalani 31 hari pengabdian di tengah masyarakat. Dengan sisa waktu 14 hari, mereka berharap warga desa dapat terbiasa menggunakan website sekaligus mampu menerapkan keterampilan digital yang diperkenalkan.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Desa Lompotoo memilih meninggalkan jejak yang bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat, yakni digitalisasi desa untuk mendorong ekonomi digital berbasis potensi lokal. (*)