.
Inforial

Mantan Napi Terorisme Berbagi Pengalaman di Program Remaja Cakap Digital

×

Mantan Napi Terorisme Berbagi Pengalaman di Program Remaja Cakap Digital

Sebarkan artikel ini
Eks Napiter, Aldi Awal, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Remaja Cakap Digital di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. Selasa, (22/10/2024). (Foto: Dokpri)
.

Perdes.id – Dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme di kalangan pelajar, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Satuan Tugas Wilayah Gorontalo Densus 88 menghadirkan Eks Narapidana terorisme (Eks Napiter) dalam program Remaja Cakap Digital (Recak Digital).

Mantan Napi terorisme (Eks Napiter), Aldi Awal, menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut dengan tema ‘Pencegahan Terorisme Melalui Media Sosial’ yang digelar di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. Selasa, (22/10/2024).

Aldi berbagi pengalamannya tentang bagaimana ia terpapar paham radikalisme melalui media sosial dan bagaimana ia kembali ke jalan yang benar.

“Tahun 2019 saya ditangkap Densus 88. Selama penahanan, saya mengikuti berbagai kegiatan pembinaan, termasuk dialog dengan para tokoh agama, untuk kembali ke Islam yang benar,” ujar Aldi

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo, Zakiya Baserewan, menjelaskan bahwa pelibatan Densus 88 dalam program Recak Digital merupakan upaya untuk menangkal sikap radikalisme, intoleransi, dan terorisme di kalangan pelajar.

“Pelajar sangat rentan dengan pesan atau konten yang berisi paham radikal dan terorisme,” kata Zakiya.

Terpisah, Ketua Tim Pencegahan Satgas Wilayah Gorontalo Densus 88, Ipda Sandi Jaya Kolopita menambahkan, media sosial banyak digunakan untuk menyebarkan paham radikal, intoleransi, dan terorisme.

“Kita hadirkan Eks Napiter yang terpapar lewat media sosial agar menjadi contoh bagi siswa dan para remaja untuk lebih berhati-hati menggunakan media sosial,” jelas Sandi.

Program Recak Digital ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelajar tentang bahaya radikalisme dan terorisme yang disebarkan melalui media sosial serta mendorong mereka untuk memilih konten yang bermanfaat dan menghindari pengaruh radikal.

.
Terkait:  Unjuk Rasa, Masa Desak Pemerintah Tangani Gerakan Separatis di Gorontalo
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *