GOLIPUT.ID, Bone Bolango— Ratusan massa dari Aliansi Prabowo–Gibran 08, BARA JP Gorontalo, LSM Bongkar, serta sejumlah mahasiswa turun ke jalan, Kamis (23/10), menuntut aparat penegak hukum mengusut dugaan praktik nepotisme dan permainan proyek di lingkar kekuasaan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
Aksi besar-besaran tersebut dipimpin langsung oleh Pungky Yusuf, Panglima LSM Bongkar. Massa bergerak ke tiga lokasi strategis, yakni Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone Bolango, serta Kantor Bupati Bone Bolango.
Di masing-masing lokasi, massa diterima oleh pihak berwenang. Di Kejati Gorontalo oleh Asisten Intelijen, di Kejari Bone Bolango oleh Kepala Kejaksaan Negeri bersama Kepala Seksi Intelijen, sementara di Kantor Bupati mereka ditemui oleh Kepala Badan Kesbangpol.
Namun, pertemuan tersebut tak menyurutkan semangat para demonstran. Mereka menuding adanya praktik “kerajaan proyek” yang diduga dikendalikan oleh keluarga pejabat daerah.
“Sudah bukan rahasia lagi, Bone Bolango berubah jadi ladang bisnis keluarga. Istri dan anak-anak bupati diduga jadi pengatur siapa yang menang tender. Ini penyakit lama yang makin parah,” teriak Pungky di tengah orasi.
Dalam orasinya, Pungky juga menyinggung penunjukan dua anak Bupati Ismet Mile dalam Tim Kerja Bupati (TKB) yang menurutnya merupakan bentuk nepotisme terbuka.
“Dicopot atau tidak, itu cuma kosmetik politik. Faktanya kendali proyek tetap di tangan keluarga. Semua orang di birokrasi tahu itu,” ujarnya lantang.
Massa mendesak agar Kejati Gorontalo dan Kejari Bone Bolango segera membuka penyelidikan resmi terhadap dugaan intervensi keluarga dalam pengelolaan proyek daerah. Mereka juga menuntut agar Bupati Ismet Mile beserta keluarganya diperiksa apabila terbukti terlibat.
“Kalau sistem pemerintahan dikangkangi keluarga, habis sudah Bone Bolango! Kami tidak akan diam. Ini bukan gertakan, ini peringatan!” tegas Pungky di hadapan massa
Dalam puncak aksi, Pungky bahkan menyampaikan ultimatum politik bahwa pihaknya akan terus menekan aparat penegak hukum hingga ada langkah nyata dalam penanganan dugaan kasus tersebut.
Menanggapi desakan massa, Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango, Deddy Herliyantho, menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap laporan dugaan tindak pidana korupsi di wilayahnya.
“Saya sampai dengan hari ini tetap konsisten untuk mengusut tindak pidana korupsi di Bone Bolango. Tapi tolong berikan kami waktu, karena ada beberapa kasus yang sedang kami tangani, salah satunya proyek irigasi dan kolam renang di Lombongo,” ujar Deddy.
Ia juga menegaskan tidak akan memberi ruang bagi aparat kejaksaan untuk bermain-main dalam penanganan perkara.
“Saya sudah memastikan kepada seluruh anggota saya untuk tidak ada yang main mata dalam kasus ini. Kami tidak banyak berbicara, tapi akan lebih banyak bekerja,” tegasnya.